Launching

Launching

Sabtu, 12 Juli 2008

ANALISA BUDAYA PAPUA "SUKU KAMORO"



A tall totem-pole like carving represents one or two recently deceased powerful elders who must be remembered by the whole village. Only a few types of trees may be used for this carving, including Myristica fatua and Horsfeldia irja.
10. Sebuah tiang totem, sebagaimana halnya sebuah pahatan, melambangkan satu atau dua orang tua berkuasa yang baru meninggal dunia dan yang patut diperingati/dihormati oleh seluruh desa. Hanya beberapa jenis pohon tertentu yang boleh dipergunakan untuk pahatan tersebut, termasuk Myristica fetua dan Horsfeida irja.



A large carving, called mbitoro, is essential to all Kamoro initiation rituals. The statue represents a recently deceased elder whose help and protection is sought. Only selected trees are used, varying from village to village. On the coast, these are Myristica fatua at Atuka Village and Horsfeldia irja at Kekwa Village.
09. Sebuah pahatan yang besar, yang dinamakan mbitoro, adalah penting dalam tiap upacara adat penduduk Kamoro. Patung tersebut melambangkan seorang tua yang baru saja meninggal dunia yang bantuan dan perlindingannya kini diharapkan. Hanya pohon-pohon terpilih yang digunakan, dan berbeda dari desa ke desa. Di pesisir jenis tersebut adalah Myristica fatua di Desa Atuka dan Horsfeida irja di Desa Kekwa.


Freeport set up a carving center for the Kamoro in Timika. During the construction of Kuala Kencana, the carvers working at the center received many orders for large statues to decorate the new town. The long-lasting statues are made of two species of local hardwood, Intsia bijuga and I. palembica, called Moluccan ironwood.

08. Freeport telah membangun sebuah sentra pahat bagi penduduk Kamoro di Timika. Selama pembangunan Kuala Kencana, para pemahat yang bekerja di sentra tersebut menerima banyak pekerjaan dalam bentuk patung-patung berukuran besar guna mendekorasi kota yang baru tersebut. Patung-patung yang berdaya tahan lama terbuat dari dua jenis kayu dari pohon yang keras setempat, Intsia bijuga dan i. pelambica yang lazim disebut kayu besi Maluku.

Hollowing out a section from a tree trunk to make a drum, a man blows on the fire inside the trunk with a bamboo tube in a controlled process to give the proper thickness to the sides. Two tree species are used to make drums: Hibiscus tiliaceous and Thespesia populnea.

07. Melubangi bagian dalam sebatang tubuh pohon untuk membuat gendang, seorang pria meniup pada bagian halus yang terdapat di dalam batang pohon dengan sebuah pipa bambu secara teratur dan terkendali, agar memperoleh ketebalan yang tepat pada sisi-sisinya. Ada dua atau tiga jenis yang digunakan untuk bahan pembuat gendang: Hibiscus tiliaceous dan Thespesia popuimea.


Dressed up for a festival, aman wears clothing made from the plaited bark of the hibiscus tree, Hibiscus tiliaceous, commonly found in beach areas. Before the arrival of church and state, men were naked or wore a small bamboo penis sheath (in the west). Today, women occasionally wear blouses made from plaited trip of hibiscus bark. Men and women alike use store-bought clothing most of the time.

06. Berbusana lengkap untuk menghadiri festival, Aman mengenakan busana yang dikepang dari batang tubuh pohon kembang sepatu, Hibiscus Tiliaceous, yang lazim dijumpai di daerah pesisir. Sebelum adanya gereja dan pemerintahan, penduduk pria tidak berbusana, atau sekedar mengenakan koteka. Kini, penduduk wanita kadang-kadang mengenakan blus yang terbuat dari bahan batang tubuh pohon kembang sepatu. Baik pria maupun wanita menggunakan pakaian jadi yang dibeli di toko-toko.

Nails are seeing increasing use in house contruction but the best binding material is still rattan, Calamus spp., which is a tough and pliable jugle vine. Called 'kema' in the Kamoro language, rattan is supplemented by vines of two other species, Flagellaria indica and Mussa enda.

05. Paku-paku juga mulai semakin banyak digunakan untuk membangun rumah, tetapi bahan pengikat yang terbaik masih tetap rotan, Calamus spp., yang merupakan rambatan hutan yang kencang dan mudah dipilin. Dalam bahasa Kamoro rotan dinamakan kema, dan dilengkapi oleh dua jenis rambatan lainnya, yaitu Flagellarta indica dan Mussa enda.
The walls of coastal houses are made from sago palm frond mid-ribs. These are called 'gaba-gaba' in Eastern Indonesia. Posts for the dwellings are made from two species of mangrove trees of the genus Rhizophora, along with three other main mangrove species. The best buildings are made of local ironwood, Intsia bijuga.

04. Dinding rumah-rumah di pesisir terbuat dari bagian tengah daun pohon palem sagu. Ini dinamakan gaba-gaba di Indonesia Timur. Tiang-tiang penyangga tempat-tempat tinggal tersebut terbuat dari dua macam jenis pohon bakau, yaitu Rhizophora, disamping tiga bakau jenis utama. Bangunan-bangunan terbaik terbuat dari kayu besi setempat, yaitu intsia bijuga.


Sago leaves are the prferred thatching material. Traditional thatching is fast giving way to tin roofing. These look awful, are unbearably hot and under a heavy rain create a racket which prevents rational thought, let alone conversation. On the positive side, metal roofs last longer and can be used to collect rain water.


03. Daun pohon sagu merupakan bahan yang lebih disukai untuk atap. Membuat atap secara tradisional dengan bahan tradisional, kini telah mulai tergeser oleh penggunaan seng. Penampilannya sangat tidak menarik, sangat panas untuk tinggal di bawah atap tersebut dan jika hujan sangat berisik sehingga tidak mungkin untuk berpikir secara rasional apalagi berbincang-bincang. Namun sisi positifnya, atap tersebut terbuat dari bahan besi yang dapat tahan lebih lama, serta dapat pula digunakan untuk mengumpulkan air.
The crucial sago tree, aside from providing the food staple, also servers as building material. Many other species of trees can also be used for house construction, from the mangrove swamps as well as the tropical rain forest. While to may take several days to gather all the necessary materials, the building of a house can be finished in a day or two by a team of dedicated men.
02. Pohon sagu penting, karena disamping menjadi makanan pokok juga berfungsi sebagai bahan bangunan. Banyak jenis pohon lainnya juga dapat digunakan untuk membangun rumah, baik yang terdapat dalam paya-paya hutan bakau, maupun yang berada dalam hutan tropis. Walaupun mengumpulkan bahan-bahan tersebut dapat memakan waktu beberapa hari, namun pembangunan sebuah rumah itu sendiri dapat dilaksanakan hanya dalam satu sampai dua hari oleh satu tim pria yang penuh dedikasi.
Poison from two species of Derris vine serve to catch fish. This group of fishes resulted from placing the poison in a pool of still water next to a creek located near one of the kapiri kame camps of Iwaka Village. The effects of the vine are quickly felt by the fish. In some 10 to 15 minutes they are floating on the surface.
01. Racun yang berasal dari dua jenis Derris rambat digunakan untuk menangkap ikan. Kelompok ikan-ikan ini hasil tangkapan dengan cara menempatkan racun tersebut dalam genangan air di sebelah sebuah kali yang berlokasi di dekat perkampungan kapiri kame di dalam Desa Iwaka. Akibat dari rambatan tersebut langsung dirasakan oleh ikan-ikan. Dalam waktu 10 hingga 15 menit mereka sudah terapung tanpa daya di permukaan.



















Tidak ada komentar: