Launching

Launching

Jumat, 09 Oktober 2009

K’WIYON – BOL WOFLE (KEMAH) DIBERIKAN KEPADA?

Part 9

K’WIYON – BOL WOFLE (KEMAH) DIBERIKAN KEPADA?

oleh

Hamah Sagrim

Dalam teologia wiyon-wofle, k’wiyon-bol wofle tidak diberikan kepada orang awam raa iin-na iin tetapi k’wiyon-bol wofle itu diberikan kepada :

1. Umat yang terpilih “Raa wiyon-Na wofle” untuk menggenapi rencana wiyon-wofle (Tuhan).

2. Umat yang dipimpin oleh roh kudus (Raa wiyon-Na wofle ro har msya).

Artinya k’wiyon-bol wofle atau kemah adalah bagi orang-orang yang terhisab kepada “keluarga yang terpilih”, yang sudah lahir baru (raa mber) dan dipimpin oleh roh kudus (har msya).

Bukti setiap kegerakan rohani adalah Raa wiyon-Na wofle dan orang Maybrat, Imian, Sawiat, membangun dan mendirikan kemah suci dengan melepaskan diri dari uang! Orang Maybrat, Imian, Sawiat, pada waktu membangun k’wiyon-bol wofle (kemah), tidak kekurangan bahan, bahkan biasanya Raa wiyon-Na wofle harus melarang mereka untuk membawa lagi bahan-bahan, sebab sudah terlalu banyak bahan-bahan yang diberikan.

Bangunan kemah, bagi Raa wiyon-Na wofle, didasarkan pada; persembahan tatangan, pergerakan hati, ridlah hati, sukarela, kasih dan kata hati, hikmat roh Tuhan, dan teladan.

Membangun kemah k’wiyon-bol wofle, dalam kepercayaan orang Maybrat, Imian, Sawiat, mereka tidak dibangun oleh sembarang orang, tetapi orang yang berhak membangun kemah adalah mereka yang berpengetahuan, mereka yang dipenuhi oleh Roh kudus. Dalam kelompok pendiri kemah k’wiyon-bol wofle itu, biasanya dibatasi dan hanya terdiri dari 2-4 orang. Ada beberapa tukang yang memegang peranan dalam pembangunan k’wiyon-bol wofle, yaitu Raa bam-Na tmah dan Raa wiyon-Na wofle. Sebagaimana dalam kemah Musa, tukang-tukang terdiri atas dua orang yang memegang peranan dalam pembangunan, yaitu Bezaliel sebagai pemimpin, dan Aholiab sebagai pembantu tukang. Suatu gambaran dari hal Yesus sebagai kepala tukang dan roh kudus menjadi pembantu dan penolongnya.

Sebagaimana teologi wiyon-wofle tentang tukang-tukang itu, yang harus mendapat perlengkapan dari Tuhan (wiyon-wofle) dan roh (har) yang dianggap kudus, demikian hal itu bagi mereka, setiap manusia perlu untuk dilengkapi dengan sifat-sifat wiyon-wofle dan kuasa roh kudus supaya setiap manusia itu dapat mendirikan k’wiyon-bol wofle yang sebenarnya. Demikian dalam teologi wiyon-wofle, terlihat sangat jelas bahwa, hanyalah tukang-tukang yang dilengkapi dengan roh kudus (har ro mof), memiliki hikmat, dan kepandaian yang diperbolehkan untuk bekerja. Tidak boleh ada campuran atau yang tidak di urapi. Pembangunan k’wiyon-bol wofle bukan hanya “asal jadi saja”, tetapi dalam teologi wiyon-wofle, k’wiyon-bol wofle itu harus tepat didirikan menurut rencana dan teladan wiyon-wofle. Kalau persyaratan ini penting untuk pembangunan k’wiyon-bol wofle, maka adalah suatu kemiriban sebagaimana yang diungkapkan dalam kemah Musa, dan bembangunan kemah suci waktu itu saja demikian, apalagi dalam pembangunan rumah Allah yang kekal di zaman yang akhir ini. Baca, Keluaran 25:9,40 .

Tafsiran keimanan Kristen, Musa sekarang tidak lagi sendirian dalam tugas yang Tuhan bebankan kepadanya, suatu contoh untuk masa kini. Demikian diterangkan C.J. McKnight, dalam Stensialnya, “Musa tidak pikul dan mengerjakan sendiri (monopoli), pekerjaan itu, tetapi Allah telah memanggil orang lain dan diberi tugas (jawatan) pada pekerjaan tabernakel dan kesempurnaannya”. (baca. Keluaran 36:1-4; Efesus 4:11-15,16) — kesempurnaan orang — orang saleh”. Sebagaimana pekerjaan pimpinan pembangunan Rumah Allah pada Zaman Musa, demikianlah Yesus beserta roh kudus sudah mengatur untuk zaman gereja. “baca. Kisahpara rasul. 13: 1-4; 14:23; 15:4; 20:17; Filipi 1:1; Ibrani 13:24; Yakobus 5: 14; 1 Petrus 5:1; Wahyu 4:4”.

Tidak ada komentar: