Part 21
PENGERTIAN TEOLOGI WIYON-WOFLE
oleh
Hamah Sagrim
A. Pengertian Kata Wiyon-Wofle
Istilah kata yang dipergunakan dalam teologi wiyon-wofle, menjelaskan bahwa kata “wiyon-wofle” adalah “suatu perjanjian abadi dan kekal antara Raa wiyon-Na wofle dengan Wiyon-Wofle (Tuhan) yang mana terjalin dalam k’wiyon-bol wofle”.
Kata “wiyon” berasal dari bahasa Maybrat yang berarti “Allah” dan “Wofle” berasal dari bahasa Imian dan Sawiat, yang juga berarti “Allah”. Dari kata “wiyon” dapat dirincikan maknanya menjadi tiga makna kata dengan makna yang berbeda tetapi memiliki satu inti pengertian yang suci, sebagai berikut:
Dari uraian makna kata diatas, maka ditemukan bahwa makna kata wiyon-wofle atau mber wiyon-wofle adalah “suatu perjanjian abadi antara Raa wiyon-Na wofle dengan wiyon-wofle yang terjalin dalam k’wiyon-bol wofle (kemah) untuk melakukan sesuatu yang kultus”.
Aktivitas teologi wiyon-wofle yang mana menghimpun orang Maybrat, Imian, Sawiat, dalam jumlah yang lebih dari tiga orang dan banyak sehingga disebut “Jemaat – sidang” atau dalam bahasa Maybrat, “Raa wiyon-Na wofle – mber wiyon”. Istilah Jemaat dan Sidang, diambil dari bahasa Yunani “Eklesia” yang berarti perkumpulan. Tetapi Eklesia bukan mempunyai arti sakral seperti dalam istilah wiyon-wofle atau istilah keagamaan (Religi), Eklesia mempunyai arti Perkumpulan biasa dan bukan perkumpulan kultus. Agaknya istilah Eklesia mempunyai latarbelakang pengertian yang sama dengan istilah mber wiyon-wofle yang merupakan suatu aktivitas yang berarti “Pendidikan inisiasi – bersama”, maka istilah ini kemudian kita hubungkan dengan masalah mber wiyon-wofle dalam lingkungan suku bangsa Maybrat, Imian, Sawiat. Maksudnya suku bangsa Maybrat, Imian, Sawiat, berkumpul untuk mendengar didikan “watum” atau “Firman-bo tgif” dan berinteraksi dengan wiyon-wofle – Tuhan dalam k’wiyon-bol wofle – Tabernakel. Oleh karena itu, dalam mber wiyon-wofle atau perkumpulan Raa wiyon-Na wofle, kita bisa gunakan kata “Eklesia wiyon-wofle”, dan kita bisa menyebutnya “Raa wiyon-Na wofle” yang berhimpun dan bersatu dalam k’wiyon-bol wofle yang di himpun oleh wiyon-wofle serta dipersatukannya pula.
Pertanyaan Raa wiyon-Na wofle “dapatkah Tuhan diberikan definisinya?” hendaknya dijawab secara positif bahwa semua hal didunia ini dapat diberikan suatu definisi. Demikian juga kepada wiyon-wofle (Tuhan). Bahkan definisi tentang Tuhan, sebagaimana yang diberikan kepada Tuhan injili yang banyak diberikan oleh para ahli teologia kristiani. Makna dari definisi Tuhan, sebagai pengungkapan iman percaya setiap umat manusia dalam kepercayaan mereka kepadaNya.
Iman percaya tradisional atau imanen adalah suatu makna yang luas, dan adalah merupakan suatu penggunaan budi’pikiran dan keyakinan untuk menghasilkan suatu keteguhan bagi Roh manusia. Ini meliputi pengungkapan harapan yang jelas mengenai keteguhan iman percaya manusia mengenai Tuhan, sebagaimana orang Maybrat, Imian, Sawiat, seperti keimanan mereka kepada wiyon-wofle (Tuhan). Tetapi keteguhan iman percaya orang Maybrat, Imian, Sawiat, juga menerima Tuhan injil Kristen sebagai sosok yang diimani; daftar iman ini dapat diperpanjang. Karena keimanan terhadap Tuhan yang abstrak terlihat dalam setiap aktivitas gerejani, baik gereja-gereja injili Kristen dan gereja-gereja natural. Dalam melaksanakan peribadatan, teologi Kristen mengharuskan adanya suatu ruang atau gedung gereja sebagai tempat peribadatan yang formal bagi umat Kristen di seluruh dunia. Dalam teologi wiyon-wofle juga mengharuskan adanya suatu bait suci (gereja atau k’wiyon-bol wofle) yang berdiri sebagai tempat atau ruang peribadatan dan pengajaran Raa wiyon-Na wofle (mber wiyon-wofle).
Peribadatan atau kegiatan penyembahan yang dilakukan setiap umat manusia adalah sebuah kegiatan yang menjelajahi dan menciptakan pertumbuhan rohani yang baru dalam cara mendengar akan pengajaran tentang firman Tuhan dan merupakan suatu cara pengetahuan baru yang melebihi akal pikiran yang disajikan secara perlambangan kepada Tuhan yang dipercaya sebagai suatu kebulatan iman yang mencerminkan keteguhan iman itu.
Ketegasan Raa wiyon-Na wofle dalam teologia wiyon-wofle’ disini disebut kepercayaan tradisional sebagai Tuhan mereka (wiyon-wofle) yang maha suci dan maha kuasa. Wiyon-wofle sebagaimana yang dikatakan oleh para teolog wiyon-wofle – Raa wiyon-Na wofle – adalah Tuhan yang tidak bisa dibatasi, Ia memiliki cakupan ruang yang tanpa batasannya dan wiyon-wofle mampu menjelma dan merasuki alam pikiran manusia sampai pada bagian-bagian tertentu. Ferifikasi dalam keimanan itu tidak mudah untuk di eareserkan begitu saja oleh kalangan tertentu manapun, karena suatu alasan bahwa Tuhan tradisional atau Tuhan moderen adalah Tuhan yang benar-benar ada bersama-sama manusia, dan kedua Tuhan dalam persepsi tradisional dan moderen sama-sama dipertahankan sebagai sang maha suci oleh masing-masing penganutnya. Ia tumbuh dan berkembang bersama setiap suku bangsa pada wilayah mereka masing-masing tanpa mengalami kekurangan apapun, Ia sebagai Tuhan yang utuh, dan Ia lebih dahulu mengenal setiap suku bangsa dibumi dan suku bangsa telah mengenal Dia sebelum Nama Tuhan dari bahasa lain memasuki wilayah mereka. Suatu Entitas yang tampak bahwa Tuhan tradisional dapat mampu dipercaya dan selalu dipertahankan oleh setiap suku, walaupun cara yang mereka gunakan dalam mengetahui Tuhan tidak melalui suatu catatan kitab suci yang dituliskan, namun Tuhan telah mengunjungi mereka pada wilayah mereka, dan Tuhan juga telah mengunjungi semua suku bangsa di dunia dengan meninggalkan pesan-pesan singkat dan suci melalui manusia pilihanNya bahkan juga melalui tulisan pada benda yang selanjutnya sebagai pegangan dan dogmatika teologi.
Teologi wiyon-wofle adalah suatu teologia yang penerapannya menyangkut aktivitas gerejani tradisional orang Maybrat, Imian, Sawiat, yang menjelajahi setiap penganut dan selanjutnya menciptakan suatu kenyataan iman yang baru dalam keteguhan iman mereka yang mungkin saja melebihi akal dan menyajikannya secara perlambangan dalam suatu kebulatan iman yang mencerminkan keyakinan kepada Tuhan mereka (wiyon-wofle).
Teologi wiyon-wofle merupakan suatu pengajaran yang dikenal oleh orang Maybrat, Imian, Sawiat, sebagai suatu manifesto kekuasaan daripada wiyon-wofle (Tuhan) yang mana bukan merupakan suatu teologi yang dianggap sederhana atau gampang atau tidak rumit, namun teologi wiyon-wofle adalah suatu aktivitas yang melibatkan manusia dan unsur ilahiah dan kemanusiaan untuk tenggelam kedalam alur dan pengajaran teologia wiyon-wofle itu. Aktivitas keimanan suku bangsa Maybrat, Imian, Sawiat, ini menunjukkan bahwa para teolog wiyon-wofle secara sadar dengan perantara para imam besar mereka dibimbing dan diajarkan tentang dogmatika-dogmatika yang dilekatkan dalam teologi wiyon-wofle tentang wiyon-wofle (Tuhan) yang mereka sembah. Mungkin saja iman percaya suku bangsa Maybrat, Imian, Sawiat, memberikan suatu harapan yang signifikan tentang jalan keselamatan dalam perjalanan melalui kepercayaan mereka. Kali ini merupakan suatu pengungkapan alasan iman percaya orang Maybrat, Imian, Sawiat, terhadap wiyon-wofle yang mungkin memberikan harapan abadi yang begitu mandiri dan berdiri sendiri. Gagasan serupa akan di akui oleh umat Kristen tentang kepercayaan mereka kepada Tuhan injili. Merupakan suatu gagasan iman kristiani yang mengharukan.
Iman percaya merupakan suatu kebulatan hati yang secara relatif terpisah dan saling berkaitan sendiri, yang dihasilkan oleh keteguhan dan penyerahan diri yang diharuskan mengikuti firman-firman terhadap Tuhan tunggal. Hal ini merupakan suatu kebulatan iman yang terkafer dalam kepercayaan itu. Iman itu tersusun dari pengharapan akan Tuhan yang disembah. Mengenai keimanan bagi orang Maybrat, Imian, Sawiat, hal keimanan telah ada semenjak kepercayaan mereka akan wiyon-wofle dan mungkinsaja memiliki artikulasi sebutan kata iman yang berbeda, namun memiliki suatu kesamaan. Secara logis, hal iman mempunyai suatu arti yang sama dengan kepercayaan dan keimanan seseorang akan semakin sungguh-sungguh karena benar-benar ia mempercayai akan Tuhan.
Bagi suku bangsa Maybrat, Imian, Sawait, iman percaya mereka kepada Dia yang maha kuasa, telah ada dan berkembangnya iman percaya mereka berkaitan dengan hubungan antara wiyon-wofle. Karena segala sesuatu dalam iman, adalah ekspresif dari kepercayaan dan pengimanan akan Tuhan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa iman adalah suatu jawaban terakhir dari orang percaya. Demikian sebagaimana orang Maybrat, Imian, Sawiat, dalam ungkapan mereka bahwa mereka percaya kepada wiyon-wofle, berarti dapat disimpulkan bahwa orang Maybrat, Imian, Sawiat, adalah orang yang beriman atau orang-orang yang sudah mempunyai iman.
Menurut kami, bahwa iman setiap orang memiliki kekuatan yang luarbiasa dan hal itu perlu dihargai. Bentuk ini bukan suatu cirri objektif iman akan tetapi merupakan sesuatu hal yang melibatkan hati, jiwa, raga dan roh, seseorang, Secara terus menerus dalam mengekspresikan keimanannya. Suatu contoh, misalnyasaja seorang teisme kuno yang ditanyakan dengan pertanyaan “apakah anda percaya Tuhan?” bisa saja ia menjawab “Ya!, saya percaya”, dan jawabannya belum tentu mengarah kepada Tuhan injili atau Tuhan dalam agama moderen lainnya, akan tetapi mungkin jawaban kepada Tuhan tradisionalnya. Karena sebutan Tuhan bukan saja digunakan khusus oleh satu agama tertentu, namun ia dikenal dan dipercaya serta disebut-sebut oleh berbagai agama yang ada, baik agama moderen bahkan agama suku, karena yang dipercayai itu dianggap sebagai Tuhan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar