Part 16
MBOUK DIPANGGIL WIYON-WOFLE (ALLAH)
oleh
Hamah Sagrim
Sejarah teologi wiyon-wofle mengiktisarkan bahwa pada waktu itu, Mbouk sedang berburu dihutan, ketika ia sedang menjaga jerat burung yang sudah ia pasang, di daerah dataran pegunungan Torsaen, disana wiyon-wofle menyatakan dirinya melalui seekor burung merpati hutan (Habe) yang waktu itu menghampiri Mbouk dari puncak pohon yang sedang dipasang jerat. Ketika itu, mbouk dibuatnya tidur oleh burung itu, disaat Mbouk sedang tertidur, ia dibawa dalam alam mimpi oleh roh kudus kepada wiyon-wofle. Setelah Mbouk bertemu dengan wiyon-wofle dan ia diberi suatu tugas dan tanggungjawab yang besar.
Wiyon-wofle memberikan kepada Mbouk hukum yang mana selain diucapkan, hukum itu dituliskan pada sekujur tubuh atau badan Mbouk dengan tulisan berwarna merah, selain hukum wiyon-wofle, wiyon-wofle juga memberitahukan dan memerintahkan kepada Mbouk bahwa ia harus mendirikan Kemah (k’wiyon-bol wofle) yang mana sebagai tahta wiyon-wofle dan untuk meletakkan tabut perjanjian wiyon-wofle. Dalam perjalanan itu, Mbouk diurapi oleh roh dengan kuasa membuat keajaiban. Wiyon-wofle (Tuhan) memerintahkan Mbouk untuk mengajarkan setiap orang dan mendidik mereka (raa Mber) dan yang pertama ia lakukan adalah mendirikan k’wiyon-bol wofle (kemah) dan melakukan pemuridan dan yang terutamasekali harus dilakukan oleh Mbouk adalah mengambil seorang anak sulung dari anaknya yang laki-laki untuk dididik (yber). Dalam ungkapan teologi wiyon-wofle, bahwa pada waktu itu wiyon-wofle berbicara dengan Mbouk dan memerintahkan kepada Mbouk bahwa, “persembahkanlah anak sulung laki-lakimu kepadaku, dan didiklah anak itu untuk mengenal aku”.
Setelah itu, Mbouk menjadi sadar kembali dari mimpinya itu, dan ketika ia melihat disekujur tubuhnya tertera tulisan-tulisan yang ditulis oleh wiyon-wofle sewaktu ia tidur dan selanjutnya dari itu, lalu Mbouk melanjutkan perintah dari wiyon-wofle kepadanya tentang pemberitaan akan injil wiyon-wofle yang telah diberitakan (difirmankan) kepadanya. Mbouk melakukan segala sesuatu itu sesuai dengan perintah yang telah diperolehnya dari wiyon-wofle.
Sebagaimana perintah Allah kepada nabi Musa, ketika itu Musa sedang menggembalakan domba-domba dan kambing-kambing Yitro, mertuanya Imam di tanah midian. Ketika Musa sedang menggiring ternak itu keseberang padang gurun yang suci, disitu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam cahaya api yang keluar dari tengah-tengah semak. Allah memerintahkan Musa untuk bertanggung jawab membawa umat Israel keluar dari tanah perbudakan, dengan berkata bahwa “Aku ini Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub”, Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Lalu Tuhan berkata, “Aku sudah melihat penderitaan umatku di Mesir dan sudah mendengar mereka berteriak minta kebebasan dari orang-orang yang menindas mereka dan sekarang engkau Kuutus”. Keluaran 3:1-11.
Setelah itu, Allah memberi Musa kuasa membuat keajaiban, lalu musa menjawab kepada Tuhan “tetapi bagaimana andaikata orang Israel tidak mau percaya dan tidak mau mempedulikan kata-kata saya?, namun Tuhan memberi kuasa bernubuat kepada Musa melalui tongkat, air dan binatan”. Keluaran 4:1-17.
Sesudah itu, Musa digunung Sinai dan Tuhan berbicara dengan Musa dan memberikan sepuluh hukum taurat dan memerintahkan Musa untuk mendirikan kemah suci sebagai tahta Allah dan tempat meletakan tabut perjanjian. Keluaran 20:1-26.
Dalam perjanjian wiyon-wofle dengan Mbouk, wiyon-wofle memerintahkan Mbouk untuk mengatakan kepada suku bangsa Maybrat, Imian, Sawiat, tentang siapa dirinya dan tentang bagaimana mendirikan k’wiyon-bol wofle (kemah) sebagai tempat peribadatan dan korban persembahan kepada wiyon-wofle.
Tuhan memerintahkan Musa untuk mengatakan kepada bangsa Israel, “kamu telah melihat bagaimana Aku, Tuhan, berbicara kepadamu dari langit. Buatlah untukku sebuah Mezbah dari tanah, lalu persembahkanlah disitu domba dan sapimu untuk kurban bakaran dan kurban perdamaian”. Disetiap tempat yang kutentukan bagimu sebagai tempat untuk beribadat kepadaku, aku akan datang dan memberkatimu, jangan membangun mezbah yang tinggi sehingga harus dinaiki dengan tangga, supaya jangan terlihat bagian dalammu yang tidak pantas dilihat. Keluaran 24:22; 24:26.
Teologi wiyon-wofle mengajarkan dogma-dogma yang meyakinkan orang Maybrat, Imian, Sawiat, dalam menggunakan keagungan wiyon-wofle. Mungkin kita boleh berkata bahwa iman orang Maybrat, Imian, Sawiat, sudah bertumbuh dalam ajaran-ajaran dan dogma-dogma dalam teologi wiyon-wofle itu. Merupakan suatu topik yang menarik bagi kita untuk mendiskusikannya, karena dalam iman dan kepercayaan Kristen, sosok Allah injili adalah Allah yang adalah nenekmoyang orang-orang atau bani Israel yang mempunyai kuasa dan keagungan yang selalu diagungkan. Suatu pensubstitusian antara iman yang bertumbuh dalam teologi moderen dan iman yang bertumbuh dalam teologi wiyon-wofle.
Bilamana Tuhan dalam bibel adalah seorang yang dianggap sebagai nenek moyan dari keturunan orang Yahudi, maka seyogyanya wiyon-wofle adalah nenekmoyan orang Maybrat, Imian, Sawiat, tidak perduli persoalan Tuhan yang moderen dan Tuhan tradisional, sama-sama merupakan Tuhan masing-masing yang diimani sebagaimana dogmatika teologia masing-masing agama. Merupakan suatu nilai yang dilekatkan dalam Tuhan injili dan wiyon-wofle yang tidak rapuh. Entitas Tuhan (wiyon-wofle) sebagaimana telah dipercaya oleh orang Maybrat, Imian, Sawiat, sebagai sumber realitas tertinggi dalam thermal teologi mereka, wiyon-wofle adalah nenek moyang mereka yang mereka percayai, maka kita akan menarik suatu kesimpulan bahwa demikianlah nenekmoyang orang Maybrat, Imian, Sawiat, itu ada.
Bani Maybrat, Imian, Sawiat, Papua barat, menganggap bahwa Tuhan mereka (wiyon-wofle) adalah Tuhan satu-satunya yang esa dan am, yang mana semenjak itu mereka sangat menjunjung tinggi akan wiyon-wofle (Tuhan) mereka.
Mungkinsaja agak aneh kedengarannya, namun argument-argumen yang dipaparkan oleh tokoh-tokoh teolog wiyon-wofle (Raa wiyon-Na wofle) dalam menggeluti agama wiyon-wofle adalah baik dalam merekonstruksi kehidupan dan pertumbuhan iman percaya mereka. Maka berdasarkan konsep teologi wiyon-wofle, adanya suatu entitas yang menunjukkan adanya Tuhan itu.
Kita dapat berkata bahwa wiyon-wofle tidak berbeda dengan Tuhan yang diimani oleh Kristen. Rasionalis yang sejenis dengan rumusan Tuhan sejak Abraham, Ishak, dan Yakub; sebagaimana didalam bibel mencatat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar