Launching

Launching

Jumat, 23 Oktober 2009

DAFTAR PERISTIWA-PERISTIWA YANG BERHUBUNGAN DENGAN ALKITAB

DAFTAR PERISTIWA-PERISTIWA YANG BERHUBUNGAN DENGAN ALKITAB


oleh

Hamah Sagrim


1. Peristiwa Perpecahan kerajaan (Orang Yahudi)

Keterangan : (?) => berarti Tahunnya tidak tepat (masih perkiraan)

(±) => berarti Kurang lebih atau sekitar

Tahun 1350 (?) Musa : memimpin orang Israel keluar dari tanah Mesir, Kedatangan Mereka ditanah Kanaan.

± Tahun 1300 – 105 Zaman Hakim-hakim

± Tahun 1050 Samuel (Samuel dan Saul : 1 Sam 1-15)

Tahun 1032 – 1012 Saul (Raja yang Pertama) (Saul : 1 Sam 16-31; 2 Sam 1).

Tahun 1012 – 972 Daud (2 Sam 2 sampai 1 Raja-Raja 2:11; 1 Tawarik 10-29)

Tahun 972 – 932 Salomo (1 Raja-raa 1-11; 2 Tawarik 1:9), Pada tahun inilah Bait Allah di Bangun.

Tahun 932 Perpecahan kerajaan bangsa Yehuda.

2. Dari perpecahan kerajaan sampai tahun 587.

Berikut adalah catatan sejarah ketika Kerajaan Yehuda dan Israel bersama-sama: (baca; 1 Raja-raja 12-2 Raja-Raja 17) + (2 Tawarik 10-28).

a. Kerajaan Yehuda terdiri atas 2 suku bangsa dan dipimpin oleh raja-raja sebagai berikut:

Tahun 932 – 916 : Dipimpin oleh Raja Rehabeam

Tahun 916 – 914 : Dipimpin oleh Raja Abia

Tahun 914 – 874 : Dipimpin oleh Raja Asa

Tahun 874 – 850 : Dipimpin oleh Raja Yosafat

Tahun 850 – 843 : Dipimpin oleh Raja Yoram

Tahun 843 – 842 : Dipimpin oleh Raja Ahazia

Tahun 842 – 836 : Dipimpin oleh Raja Atalia

Tahun 836 – 797 : Dipimpin oleh Raja Yoas

Tahun 797 – 779 : Dipimpin oleh Raja Amazia

Tahun 779 – 739 : Dipimpin oleh Raja Azarya (Uzia)

Tahun 739 – 734 : Dipimpin oleh Raja Yotam

Tahun 734 – 719 : Dipimpin oleh Raja Akhas

± Tahun 740 – 690 : Dipimpin oleh Nabi Yesaya dan digantikan oleh Nabi Mikha

b. Kerajaan Israel terdiri atas 10 suku bangsa, dipimpin oleh raja-raja sebagai berikut:

Tahun 932 – 911 : Dipimpin oleh Raja Yerobeam

Tahun 911 – 910 : Dipimpin oleh Raja Nadab

Tahun 910 – 887 : Dipimpin oleh Raja Baesa

Tahun 887 – 886 : Dipimpin oleh Raja Ela

Tahun 888 : Dipimpin oleh Raja Zimri

Tahun 886 – 875 : Dipimpin oleh Raja Omri

Tahun 875 – 854 : Dipimpin oleh Raja Ahab

Tahun 743 : Dipimpin oleh Raja Zakharia

Tahun 743 : Dipimpin oleh Raja Salum

Tahun 742 – 736 : Dipimpin oleh Raja Menahem

Tahun 746 : Dipimpin oleh Raja Pekahya

Tahun 736 – 733 : Dipimpin oleh Raja Pekah

Tahun 733-725 :Dipimpin oleh raja hosea

Tahun 724 – 722 :Negeri Samaria ditaklukan. Kerajaan Israel berakhir.

c. Raja – Raja yang berperang dengan Nabi Elia;

Tahun 854 – 853 : Nabi Elia berperang dengan Raja Ahazia

Tahun 853 – 842 : Nabi Elia berperang dengan Raja Yoram

Tahun 842 – 815 : Nabi Elia berperang dengan Raja Yehu

Tahun 815 – 799 : Nabi Elia berperang dengan Raja Yoahas

Tahun 799 – 784 : Nabi Elia berperang dengan Raja Yoas

Tahun 784 – 744 : Nabi Elia berperang dengan Yerobeam II

d. Pemimpin-pemimpin Kerajaan Israel yang menghabiskan waktu baktinya dengan baik adalah:

± Tahun 760 : Nabi Amos Menghabiskan Waktu baktinya dengan baik di kerajaan Israel

± Tahun 750 : Nabi Hosea Menghabiskan waktu baktinya dengan baik dikerajaan Israel

Tahun 744 : Permulaan Rusaknya Kerajaan Israel

Tahun 743 : Dipimpin oleh Raja Zakharia

Tahun 743 : Dipimpin oleh Raja Salum

Tahun 742 – 736 : Dipimpin oleh Raja Menahem

Tahun 746 : Dipimpin oleh Raja Pekahya

Tahun 736 – 733 : Dipimpin oleh Raja Pekah

Tahun 733-725 :Dipimpin oleh raja hosea

Tahun 724 – 722 :Negeri Samaria ditaklukan. Kerajaan Israel berakhir.

e. Kerajaan Yehuda Sendiri lagi dan Raja-Raja yang memimpinnya adalah : (baca; 2 Raja-Raja 18:25; 2 Tawarik 29-36)

Tahun 719 – 691 : Dipimpin oleh Raja Hiskia

Tahun 701 : Dipimpin oleh Raja Sanherib, ia menjadi Raja Asyur di wilayah Yerusalem

Tahun 691 – 638 : Dipimpin oleh Raja Manasye

Tahun 638 : Dipimpin oleh Raja Amon

Tahun 638 – 608 : Dipimpin oleh Raja Yosia (dia adalah seorang raja yang mengakhiri waktu abdinya baik dalam kerajaan Yehuda).

Tahun 626 – 680 : Dipimpin oleh Nabi Yeremia

Tahun 622 : Pembaharuan yang dilakukan oleh Raja Yosia; baca, 2 Raja-Raja 22 dan 23

± Tahun 620 : Dipimpin oleh Nabi Nahum

Tahun 608 : Raja Yosia Mati, waktu berperang.

Tahun 608 : Dipimpin oleh Raja Yoahas dan Ia (di angkut tertawan oleh Firaun Nego)

Tahun 608 – 597 : Dipimpin oleh Raja Yoyakim dan Ia (diangkat tertawan oleh Firaun Nego) Yoyakim memperhambakan dirinya kepada Raja Babel, Kemudian ia berganti haluan lagi.

Tahun 597 : Dipimpin oleh Raja Yoyakhin, dan ia (diangkat tertawan ke Babel), disinilah permulaan masa tawanan orang Yahudi. Baca; 2 Raja-Raja 24:12-26

Tahun 597 – 587 : Dipimpin oleh Raja Zedekia.

Tahun 592 – 579 : Dipimpin oleh Nabi Yehezkiel (tahun inilah Raja Zedekia berpaling daripada Babel)

Tahun 589 – 587 : Pengepungan kota Yerusalem (Nebukadnezar Babel)

Tahun 587 : Penaklukan Kota Yerusalem, (baca; 2 Raja-Raja 24 dan 25). Banyak Orang Israel diangkut tertawan ke Babel; inilah tahun pembuangan orang-orang Yahudi ke negeri Babel.

f. Sejarah jatuhnya kota Yerusalem sampai dengan Kepemimpinan Nehemia (baca kitab Ezra dan Nehemia).

Tahun 538 : Dipimpin oleh Koresy (ia adalah Raja Persia, pada Tahun 558-529, yang saat itu menjadi Raja Babel) dialah Raja yang memberikan Izin kepada orang Yahudi yang tertawan itu untuk pulang ke tanah Kanaan dipimpin oleh Yosua dan Zerubabel (baca kitab; Ezra 1)

Tahun 520 – 516 : Pembangunan Bait Allah. Dipimpin oleh Nabi Hagai dan Zakharia

Tahun 458 : Ezra datang dari Babel ke Yerusalem, setelah ia menerima beberapa kuasa dari tangan Artahsasta, Raja Persia

Tahun 450 (?) : Dipimpin oleh Nabi Maleakhi

Tahun 445 : Nehemia di Yerusalem (tahun inilah pembangunan pagar tembok kota Yerusalem dibangun. Tahun ini juga pertama kalinya Ezra, seorang ahli kitab, mengabarkan Taurat kepada orang Yahudi dan membuat suatu perjanjian dengan orang Yahudi untuk mentaati Taurat Allah) baca kitab; Nehemia 8-10.

Tahun 433 : Nehemia pulang ke kota Babel

± Tahun 430 : Nehemia datang sekali lagi ke kota Yerusalem.

g. Zaman antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Ø Zaman Perjanjian Lama

Tahun 332 : Negeri Palestina dibawah pemerintahan Makedonia

Tahun 323 – 301 : Negeri Palestina dibawah pemerintahan beberapa Raja.

Tahun 301 – 198 : Negeri Palestina dibawah Pemerintahan Mesir, karena negeri Palestina berulang-ulang berperang melawan negeri Mesir dan Siria.

Tahun 218 – 217 : Kerajaan Siria mengalahkan Negeri Palestina; tetapi kemudian Palestina dilepas.

Tahun 198 : Negeri Palestina tetap dibawah pemerintahan siria.

Tahun 168 : Antiokhus IV (Raa Siria) menjarah bait Allah di kita Yerusalem serta melarang orang Yahudi untuk beribadat.

Tahun 167 : Seorang Imam mulai memberontak terhadap bangsa kafir karena melarang orang Yahudi untuk beribadat.

Tahun 166 – 165 : Orang Siria dikalahkan dalam perang; Kota Yerusalem kembali ketangan orang Yahudi.

Tahun 64 : Akhir kerajaan Siria, dibinasakan oleh Pompeus (Bangsa Romawi).

Tahun 63 : Negeri Palestina dibawah pemerintahan Roma. (Bait Allah dinajiskan oleh Pompeus seorang kafir).

Tahun 40 : Herodes diangkat di negeri Roma menadi Raja untuk negeri Palestina.

Tahun 37 : Kota Yerusalem dikalahkan

Tahun 37 – 4 : Raja Herodes (yang digelari “Yang Agung”, yakni Herodes I dari mat 2)

Tahun 30 : Raja Herodes diteguhkan oleh Agustus, Kaisar Roma.

Tahun 20 : Raja Herodes, seorang kafir, mengubah Bangunan Bait Allah di kota Yerusalem menjadi Pasar

Tahun 30 : Mulai Tahun 30 – Tahun 14 (Setelah lahir) kaisar Agustus yang memegang kuasa.


DENGAN TULISAN MEWARNAI DUNIA DAN MENGUBAH DUNIA » BULETIN GITS 20 ...

GEREJA INGGRIS MEMINTA MAAF KEPADA DARWIN Pada tanggal 14 September, Gereja Inggris secara resmi meminta maaf kepada Charles Darwin karena telah menolak ...



Minggu, 11 Oktober 2009

KONSEP RE-DESIGN ARSITEKTUR TRADISIONAL SUKU MAYBRAT, IMIAN, SAWIAT PAPUA DARI TRADISIONAL MENJADI MODEREN


KONSEP REDESIGN ARSITEKTUR TRADISIONAL
SUKU MAYBRAT, IMIAN, SAWIAT, PAPUA




oleh
Hamah Sagrim
(Peneliti lepas dan ilmuwan muda)



jenis rumah tradisional suku maybrat, imian, sawiat yang mana sedang dan akan dikembang moderenkan menjadi arsitektur moderen dengan mempertahankan aliran dasarnya.

berikut ini adalah aliran aristektur gaya
tradisional yang disebut halit-bol halit



tampak depan
bentuk re-design dari tradisional menjadi moderen


tampak samping kiri bentuk re-design
dari tradisional menjadi moderen


tampak samping kanan
bentuk re-design dari tradisional menjadi moderen


tampak belakang
bentuk re-design dari tradisional menjadi moderen

Gambar:
Tampak Belakang bentuk re-design rumah tradisional
suku Maybrat, Imian, Sawiat, Halit-Bol Halit menjadi moderen



konsep rancangan original oleh Hamah Sagrim
dilarang mencopynya.

Jumat, 09 Oktober 2009

TUHAN DAN KEPRIBADIANNYA


Part 25

TUHAN DAN KEPRIBADIANNYA

oleh

Hamah Sagrim



Tuhan yang sebenarnya sudah dikenal oleh setiap Manusia dalam kepercayaan Agama suku, namun dianggap sebagai berhala oleh agama moderen yang mana agama moderen juga menyembah kepada Dia yang dipersepsikan sebagai realitas tertinggi oleh semua agama suku itu.

Karena Tuhan tidak mungkin dijangkaui oleh pikiran manusia, dan Tuhan juga dipersepsikan secara berbeda-beda oleh berbagai kelompok manusia sepanjang sejarah, yang mana mengklaimnya sebagai milik mereka sendiri. Buku ini secara lugas dan gamblang menguraikan Tuhan dan sifat-sifat Tuhan yang telah dipelajari oleh semua agama secara mirib, terutama Kristen dan Wiyon-Wofle, namun manusia masih dalam keterbatasannya membuat mereka keliru untuk mempersepsikan Tuhan dengan benar, sehingga selalu membuat perbedaan tentang Tuhan bahwa Dia (Tuhan) hanya sebagai milik agama mereka dan agama lain tidak, atau Tuhan hanya milik suku ini dan suku yang lain tidak, atau Tuhan berasal dari keturunan ini bukan dari keturunan yang lain. Sebenarnya, Tuhan adalah pribadi yang tidak beragama, Dia juga tidak bersuku bangsa, Dia tidak diperanakan, dan Dia juga tidak berasal mula – berasal usul. Segala sesuatu yang ada, termasuk agama, suku bangsa, manusia, dan yang lain sebagainya bermula dari Tuhan, dan Dia sendiri berada di dalam segala sesuatu itu. Dalam buku ini, saya coba mengkaji mengapa ide orang Maybrat, Imian, Sawiat, Papua yang memandang Wiyon-Wofle sebagai Tuhan yang bertumbuh, berubah, dan saling mempengaruhi dalam tradisi mereka yang mana diparalelkannya dengan ide-ide tentang Tuhan dalam alkitab yang diturunkan dari tradisi Yahudi, Kristen, bahkan agama Islam, dan Budha, yang melintasi berbagai fase sejarahnya hingga abad sekarang.

Melalui buku ini, anda akan kenal rahasia-rahasia dalam teologi tradisional suku Maybrat, Imian, Sawiat, Papua (Wiyon-Wofle) yang diparalelkan dengan teologi Kristen dalam bibel. Rahasia-rahasia yang termuat dalam buku ini, mengungkapkan rahasia tabernakel (k’wiyon-bol wofle), pembagian bilik-bilik ruang tabernakel (kre mato k’wiyon-bol wofle), fungsi ruang, dan tugas Imam (Raâ bam-Na Tmah) dan Para Rasul (raâ Wiyon-Na Wofle), sifat-sifat Wiyon-Wofle, dan Perkakas-Perkakas. Buku ini sebagai suatu rujukan kepada orang beragama untuk memaknai Tuhan dengan benar.

MENGAPA KITA HARUS BERPIKIR TENTANG WIYON-WOFLE DENGAN PANDANGAN YANG BENAR?

Part 23

MENGAPA KITA HARUS BERPIKIR TENTANG

WIYON-WOFLE DENGAN PANDANGAN YANG BENAR?

oleh

Hamah Sagrim



Apa yang timbul didalam pikiran kita ketika kita memikirkan Allah? Merupakan hal yang paling penting bagi kita. Demikian yang terkandung dalam benak pikiran Raa wiyon-Na wofle ketika mereka memikirkan wiyon-wofle, adalah merupakan suatu hal yang paling penting bagi mereka. Sejarah manusia menunjukan bahwa suatu jemaat tidak dapat bangkit lebih tinggi daripada agamanya, dan sejarah kerohanian manusia dengan jelas memperlihatkan bahwa tidak ada agama yang lebih besar daripada gagasan tentang TUHANnya. Apakah ibadah itu hina atau tidak, bergantung pada tinggi rendahnya pandangan mengenai Allah yang dianut oleh manusia sebagai pemeluknya.

Oleh karena itu, maka persoalan terpenting yang selalu dihadapi oleh Raa wiyon-Na wofle adalah wiyon-wofle itu sendiri dan yang terpenting bagi seorang Raa wiyon-Na wofle bukan hanya apa yang dikatakan atau dilakukan pada saat-saat tertentu, melainkan pendapat mereka tentang wiyon-wofle, pendapat yang terdapat jauh didalam hati mereka. Menurut hukum kejiwaan, yang merupakan rahasia, manusia cenderung untuk makin menyerupai gambaran tentang Allah menurut gagasan manusia itu sendiri, hal ini bagi Raa Wiyon-Na Wofle, mereka juga cenderung untuk semakin menyerupai gambaran tentang wiyon-wofle sebagaimana gagasan mereka. Mungkin saja hal ini bukan hanya berlaku bagi orang Kristen secara perseorangan bahkan juga tidak saja kepada seorang Raa wiyon-Na wofle sendiri, tetapi juga hal ini berlaku bagi orang Kristen dan Raa wiyon-Na wofle secara keseluruhan yang merupakan jemaat atau gereja. Mengenai gereja atau k’wiyon-bol wofle, hal yang paling jelas terlihat adalah gagasan tentang wiyon-wofle, seperti juga amanat yang paling bermakna ialah apa yang dikatakan tentang wiyon-wofle atau apa yang dibiarkan tanpa diucapkan karena seringkali apa yang tidak dikatakan itu ternyata lebih fasih daripada apa yang dikatakan. K’wiyon-bol wofle tidak akan terlepas dari apa yang diungkapkan oleh Raa wiyon-Na wofle dalam kesaksiannya tentang wiyon-wofle.

Seandainya dari Raa wiyon-Na wofle kita dapat menarik suatu jawaban yang lengkap atas pertanyaan ini; apa yang timbul dalam pikiran saudara, apabila saudara memikirkan wiyon-wofle? Maka dengan pasti kita dapat meramalkan bagaimana kerohanian orang Maybrat, Imian, Sawiat, Raa wiyon-Na wofle pada masa yang akan datang. Seandainya kita dapat mengetahui dengan tepat bagaimana pikiran para pemimpin agama wiyon-wofle tentang Wiyon-Wofle (Allah) yaitu Raa wiyon-Na Wofle dan Raa bam-Na tmah, maka kita dapat meramalkan dengan cukup tepat keadaan teologi wiyon-wofle.

Bagi orang Maybrat, Imian, Sawiat, tidak dapat diragukanlagi bahwa pikiran yang paling hebat oleh Raa wiyon-Na wofle adalah pikiran tentang wiyon-wofle dan kata-kata yang paling berarti dalam bahasa wiyon-wofle adalah kata untuk menyatakan wiyon-wofle bersama keilahiannya - bo snyuk. Menurut Raa wiyon-Na wofle, suatu pemikiran dan kecakapan berbicara (watum) merupakan karunia ilahi, bagi manusia dan Raa wiyon-Na wofle. Raa wiyon-Na wofle secara dekat berhubungan dengan TUHAN yang dikonsepsikan sebagai wiyon-wofle dan tidak mungkin terpisah dari dirinya. Besar sekali maknanya bahwa kata yang pertama ialah firman: dalam catatan bibel, firman itu bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah. Demikian dalam iman percaya terhadap wiyon-wofle menyatakan bahwa; bo tgif itu bersama-sama dengan wiyon-wofle dan bo tgif itu adalah wiyon-wofle. Raa wiyon-Na wofle memegang rahasia ini dan mereka boleh berbicara karena wiyon-wofle sudah berbicara kepada mereka, karena menurut Raa wiyon-Na wofle di dalam wiyon-wofle kata dan gagasan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Sangatlah penting bagi Raa wiyon-Na wofle bahwa gagasan mereka mengenai wiyon-wofle itu sedekat mungkin dengan keadaan wiyon-wofle (Allah) yang sebenarnya. Dibandingkan dengan pikiran mereka yang tidak sesungguhnya tentang wiyon-wofle, maka pernyataan pengakuan iman Raa wiyon-Na wofle itu hampir tidak mempunyai arti apa-apa, jika gagasan mereka yang sesungguhnya tentang wiyon-wofle tertanam jauh dibalik pengertian agama wiyon-wofle mereka yang tidak konvensional dan mungkin untuk menggali dan mengungkapkannya, dan sebenarnya mereka tidak bisa mencarinya dengan akal budi yang tidak bersungguh-sungguh. Raa wiyon-Na wofle mengatakan bahwa mereka akan dapat menemui apa yang mereka percayai tentang wiyon-wofle, hanya dengan mereka bersusah payah menyelidiki keadaan diri mereka sendiri didalam kwiyon-bol wofle.

Pandangan orang Maybrat, Imian, Sawiat, mengatakan bahwa Allah mereka yang dikonsepsikan sebagai wiyon-wofle merupakan dasar yang bukan saja dari teologia wiyon-wofle yang sistematis, tetapi juga dari kehidupan wiyon-wofle yang praktis (mber wiyon). Hal ini sangat penting untuk peribadatan mereka, sama pentingnya seperti pondasi bagi bangunan bait Allah – k’wiyon-bol wofle; apabila pondasi tidak memadai atau tidak tegak lurus, maka cepat atau lambat bangunan itu akan ambruk. Saya percaya bahwa hampir semua kesalahan dalam doktrin atau kegagalan dalam menerapkan etika wiyon-wofle dan etika Kristen, apabila di usut, akan ternyata berpangkal pada pandangan yang kurang sempurna dan kurang mulia tentang wiyon-wofle dan Allah.

Pada pendapat saya, pandangan tentang wiyon-wofle yang lasim ada pada pertengahan abad kesembilan belas ini sudah begitu merosot dan hilang sehingga berada jauh dibawah keagungannya. Bagi orang Maybrat Imain Sawiat dan Raa wiyon-Na wofle, sebenarnya hal itu merupakan kemerosotan moral. Raa wiyon-Na wofle mengatakan bahwa sekalipun segala persoalan yang disurga (safo ro sawro) dan segala persoalan yang dibumi (safo ro tabam), tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan persoalan tentang wiyon-wofle (safo ro wiyon-wofle) – rahasia TUHAN yang begitu besar. Raa wiyon-Na wofle mempunyai kepercayaan yang benar tentang wiyon-wofle, yang membuat mereka akan dibebaskan dari berbagai macam persoalan yang bersifat sementara, karena dengan segera ia dapat melihat bahwa biar bagaimanapun segala persoalan yang dialaminya tidak begitu mengganggu untuk waktu yang lama. Tetapi sekalipun beban waktu yang dilipat gandakan itu mungkin diangkat daripadanya dan bagi Raa wiyon-Na wofle, satu beban yang besar dan kekal akan menekan mereka dengan lebih berat dan lebih menghancurkan dalam pengadilan akhir dibandingkan dengan segala kesusahan didunia ini yang disusun menjadi satu. Beban yang besar itu adalah kewajiban mereka terhadap Allah mereka wiyon-wofle dan segala perilaku mereka. Dalam kewajiban itu, merupakan tugas Raa wiyon-Na wofle untuk dengan segera dan untuk selamanya mengasihi Allah – Wiyon-Wofle dengan segala kekuatan jiwa dan pikiran untuk mentaati Dia dengan sempurna dan beribadah kepadanya dengan cara yang dapat diterimanya. Dan apabila hati nurani Raa wiyon-Na wofle yang sudah berusaha keras itu mengatakan kepadanya bahwa ia belum melaksanakan hal-hal tersebut, apabila sudah sejak lulus dari pendidikan wiyon-wofle raa sana dan telah berbuat salah karena karena memberontak terhadap wiyon-wofle, maka adanya suatu tekanan batin yang mepersalahkan diri sendiri itu mungkin terlalu berat untuk ditanggungnya.

Sebagaimana halnya, injil dapat mengangkat beban yang membinasakan dari pikiran umat yang beriman, dapat memberikan keindahan pada yang sudah hancur, serta memenuhi jiwa yang tertekan itu dengan pujian. Tetapi kalau orang itu tidak merasakan tekanan beban itu, maka baginya injil tidak berarti apa-apa; dan jika ia belum dapat melihat bahwa Allah itu tinggi dan mulia, maka ia tidak akan erasakan beban dan penderitaan itu. Pandangan yang rendah tentang Allah, itu menghancurkan injil. Mungkin karena hati manusia yang cenderung berbuat dosa dan bentuk dosa-dosa itu yang lebih berat dan dibenci oleh Allah adalah memberontak terhadap Allah.

Suatu prinsip yang dilekatkan pada diri TUHAN injili dan TUHAN wiyon-wofle, mereka masing-masing menganut kepercayaan yang sama tentang apa sifat TUHAN mereka yaitu wiyon-wofle membenci raa wiyon-na wofle yang memberontak terhadapnya bahkan bagi TUHAN injili, Tuhan juga membenci umat yang memberontak terhadapnya. Suatu Allah yang merupakan hasil bayangan dari hati yang sudah berdosa tentunya samasekali tidak menyerupai Allah yang sebenarnya. Didalan kitab Mazmur, Tuhan berkata kepada orang jahat itu demikian; engkau menyangka bahwa Aku ini sederajat dengan engkau? (Mazmur 50:21). Pastilah ini merupakan hinaan yang besar terhadap Allah yang maha tinggi, sedangkan wiyon-wofle, berkata orang yang berhak datang kepadaku, berinteraksi kepadaku, memasuki ruang suci, adalah orang yang tidak memberontak atau zinah terhadap aku karena dihadapan wiyon-wofle selalu diserukan, yron, yron, dan yron (kekal, kekal, kekal), demikian yang ada dihadapan Tuhan injilin yang mana dihadapannya Kerub dan Seraphim terus-menerus berseru, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam.

Baiklah kita berhati-hati mengenal akan agama-agama yang ada, jangan sampai karena dogmatika sebuah agama tertentu mendeskritkan kita sehingga membenci agama-agama yang lain, sebenarnya kita saling mengenal setiap agama itu dan inti sebuah agama yang baik akan dilihat dari perlakuan penganutnya, dilihat dari buahnya, dan hasilnya, diketahui pohon serta mutu dan nilainya.

Pengertian yang salah tentang Allah akan segera merusak agama yang menganut pengertian itu. Jalan kehidupan yang panjang dari bangsa Israel dengan jelas menyatakan hal ini dan sejarah gereja menguatkan pernyataan itu. Catatan sejarah orang Maybrat, Imian, Sawiat, yang berliku-liku juga menyatakan hal yang sama. Jadi gereja itu perlu sekali mempunyai konsep yang tinggi tentang Allah, karena apabila entah karena apa konsep itu menjadi merosot, maka gereja dengan ibadahnya dan standard moralnya juga turut merosot bersamanya. Bagi gereja manapun termasuk wiyon-wofle, langkah pertama dalam kemerosotan dimulai pada saat gereja itu melepaskan pandangannya yang tinggi tentang Allahnya.

Di Maybrat, Imian, Sawiat Papua, sebelum teologi wiyon-wofle mulai mengalami kemunduran, terlebihdahulu terdapat kerusakan terhadap teologinya yang sederhana, tetapi merupakan dasar dari kehancuran wiyon-wofle. Kewajiban yang paling berat dan harus dipikul oleh setiap agama, baik agama mistik, agama reformer, agama barat, atau agama suku adalah memurnikan dan meninggikan konsep mereka tentang Allah yang sebenarnya juga sesuai dengan gerejanya masing-masing dan dalam segala doa dan usaha masing-masing agama, hal itu harus mendapatkan nilai yang utama. Pelayanan yang terbesar yang harus dilakukan tiap pembesar agama yang berikutnya kepada generasi mereka dalam mewariskan konsep tentang Allah yang agung, tegas, dan utuh sebagaimana yang kita terima dari nenekmoyang kita dari generasi- ke generasi yang telah lalu, yaitu dari sejarah agama masing-masing. Hal tersebut merupakan sesuatu yang berharga bagi pemeluk agama dibandingkan dengan hasil karya seni atau ilmu pengetahuan dan scientia.